Nadia Agatha Pramesthi Penulis sekaligus penerjemah yang suka belajar. Mempelajari SEO dan bahasa dari sisi linguistik, lebih tepatnya. Kini Nadia menjadi seorang penulis untuk GoldenFast Network.

Apa Itu TLD? Penjelasan Lengkap yang Perlu Diketahui

2 min read

apa itu TLD

Bagi sebagian orang, pertanyaan apa itu TLD adalah hal yang wajar karena ini tidak semuanya mengerti secara detail.

Di artikel ini, Anda akan memiliki pemahaman mengenai TLD yang biasanya ada pada sebuah domain ini.

Sebelum melangkah lebih jauh dan penjelasannya menjadi lebih mendalam, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu tentang apa itu TLD.

Tanpa perlu berlama-lama mari bahas semua satu persatu dimulai dari definisi, diikuti dengan jenis, fungsi serta contoh-contoh.

Apa Itu TLD pada Domain?

Nah, biasanya Anda akan memahami definisi terlebih dahulu agar bisa mendapatkan konsep mengenai sesuatu, kan?

Namun, di persoalan ini, Anda harus memahami terlebih dahulu anatomi atau bagian dari sebuah domain.

Jadi, domain ini terbagi ke dalam tiga level. Misalnya di en.goldenfast.net, bagian .net disebut dengan top-level, goldenfast adalah bagian second lever, sedangkan en adalah third-level yang berlaku sebagai sebuah sub-domain.

Dari contoh tadi, .net ini adalah sebuah TLD. TLD adalah sebuah akronim atau singkatan dari Top-Level Domain.

Sedangkan titik-titik atau dot yang berada pada di antara level-level domain tadi disebut dengan segment.

Hal tersebut menunjukkan bahwa bagian selanjutnya memiliki level berbeda dengan yang sebelumnya.

Sekarang mungkin pertanyaannya, kenapa ada TLD ini? Jawabannya adalah agar website bisa teridentifikasi dengan baik.

Identifikasi sebuah nama domain ini tergantung pada jenis-jenis TLD. Agar lebih paham, di bawah ini adalah penjelasannya.

Jenis-Jenis TLD

TLD terbagi ke dalam beberapa jenis yang membedakan adalah identifikasinya. Agar memiliki pemahaman yang lebih mengenai hal ini, berikut adalah jenis-jenis TLD.

1. gTLD: Generic Top-Level Domain

Mungkin banyak orang sudah familiar dengan TLD jenis ini. Biasanya gTLD digunakan oleh website yang memiliki konten serta tujuan apapun.

Contoh dari gTLD ini adalah:

  • .com
  • .net
  • .org
  • .biz
  • .xyz
  • .info

ICANN membuka kesempatan bagi perusahaan dan organisasi untuk membuat gTLDnya sendiri. Contohnya seperti .you, .google, atau .mitsubishi.

Selain itu, ada juga yang lebih umum seperti .realestate, .business, .motorcycles dan lainnya.

Anda juga bisa menemukan berbagai gTLD yang menunjukkan daerah tertentu seperti .berlin, .paris, .istanbul.

2. sTLD: Sponsored Top-Level Domain

Sponsored Top-Level Domain adalah kepanjangan dari sTLD ini. Tidak seperti Generic Top-Level Domain, sTLD ini hanya berisi beberapa saja dan harus digunakan sesuai pakemnya.

Opsi yang dimiliki sTLD ini adalah:

  • .edu untuk edukasi
  • .museum untuk organisasi museum
  • .travel untuk industri travel
  • .gov untuk website pemerintahan Amerika
  • .mil untuk website militer Amerika

Selain itu, ada juga sTLD seperti .jobs dan .post yang disponsori lembaga terpusat seperti Society for Human Resource Management dan Universal Postal Union.

3. ccTLD: Country Code Top-Level Domains

ccTLD adalah singkatan dari Country Code Top-Level Domains. ccTLD bisa digunakan sebagai identifikasi website dari sisi geologis.

TLD jenis ini bisa digunakan oleh bisnis, individu, maupun organisasi. Berikut ini adalah contoh-contoh ccTLD.

  • .id – Indonesia
  • .es – Spanyol
  • .cn – Tiongkok
  • .fr – Perancis
  • .br – Brazil
  • .it – Italia
  • .us – Amerika
  • .uk – United Kingdom
  • .vn – Vietnam
  • Dll.

Totalnya, ada 312 ccTLD yang bisa digunakan. Saran kami, pilihlah sesuai dengan target pasar Anda.

Walau Anda adalah pengusaha Indonesia, tapi ingin berbisnis di Eropa, Anda bisa gunakan .eu.

4. tTLD: Test Top-Level Domain

TLD jenis ini adalah top-level domain yang dikhususkan untuk dokumentasi resmi dan local testing.

tTLD tidak dapat diinstal ke root zone dari DNS. Ini karena alasan untuk mengindarikonflik dan kebingungan.

Nah, contoh dari tTLD ini adalah:

  • .invalid
  • .localhost
  • .example
  • .test

5. ARPA: Address and Routing Parameter Area

TLD ini adalah jenis yan spesial karena hanya ada satu TLS, yaitu ARPA .arpa.

Ekstensi ini langsung dikelola oleh IANA untuk IETF (Internet Engineering Task Force) di bawah pengawasan IAB (Internet Architecture Board dan hanya digunakan untuk keperluan infrastruktur teknis.

Cara Beli Domain

Kini, sebagai pelaku bisnis, Anda bisa memikirkan tentang TLD seperti apa yang bisa Anda gunakan.

Kami juga sudah menyinggung sedikit tips mengenai memilih TLD di antara pembahasan jenis-jenis TLD.

Sekarang, Anda bisa membeli domain dengan TLD yang sudah dipilih.

Omong-omong, Anda dapat membeli domain dan menyewa hosting melalui Goldenfast, loh! Mulai dari dedicated server hingga cloud VPS bisa Anda dapatkan di sini.

Bahkan, Anda bisa memastikan atau cek nama domain apakah tersedia atau tidak secara gratis dengan domain checker kami.

Jika sudah menemukan nama domain dan TLD yang diinginkan, Anda bisa langsung lanjut ke pembayaran untuk mendaftarkan dan mengonlinekan nama domain.

Sangat mudah, bukan? Anda juga bisa membaca tips cara membuat nama domain agar tidak salah pilih.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Nadia Agatha Pramesthi Penulis sekaligus penerjemah yang suka belajar. Mempelajari SEO dan bahasa dari sisi linguistik, lebih tepatnya. Kini Nadia menjadi seorang penulis untuk GoldenFast Network.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *