Jika Golden friends sering melakukan optimasi SEO (search engine optimization) website, pastinya sudah Anda pernah mendengar istilah bounce rate sebelumnya.
Bounce rate memang merupakan salah satu alat ukur penting yang ada pada banyak SEO tools populer seperti Google Analytics.
Nah jika Anda ingin belajar lebih dalam lagi tentang bounce rate, artikel ini akan membahas semua yang perlu Anda ketahui tentangnya.
Mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, sampai cara-cara optimasi, semua akan dibahas dengan lengkap dan detail. Yuk langsung saja kita mulai!
Daftar isi :
Apa Itu Bounce Rate?
Singkatnya, bounce rate adalah alat ukur yang membantu Anda mengetahui seberapa menarik dan seberapa besar engagement visitor ke website Anda.
Persentase bounce rate menunjukan jumlah visitor yang berkunjung ke halaman website Anda dan langsung exit (keluar) tanpa melakukan tindakan lebih lanjut.
Dengan kata lain, bounce rate terjadi ketika visitor website tidak menemukan apa yang mereka inginkan dari halaman website Anda dan keluar tanpa membukanya lebih jauh lagi.
Saat berbicara tentang persentase bounce rate, angka yang rendah merupakan indikasi bahwa website Anda dapat menarik minat pelanggan untuk melakukan konversi.
Dengan kata lain, website dengan rasio bounce yang tinggi biasanya tidak berhasil menarik minat visitor dan mempunyai conversion rate yang rendah.
Bounce rate sendiri dihitung menggunakan pembagian single-page visit terhadap semua trafik yang masuk ke dalam website itu sendiri.
Rumus penghitungan bounce rate akan terlihat seperti berikut ini:
Jumlah single-page visit | x 100 |
Jumlah traffic keseluruhan |
Jika website Anda mempunyai 10 ribu pengunjung total dan 5 ribu single-page visit setiap bulannya, maka persentase bounce rate website Anda adalah 50%.
5000 | x 100 = 50% |
10.000 |
Banyak alasan yang mempengaruhi persentase ini. Mulai dari kecepatan website, layout dan warna website, konten yang disajikan, iklan yang terpasang, dan masih banyak lagi.
Nah di bagian selanjutnya, kami akan membahas cara efektif optimasi bounce rate dan membantu Anda meminimalkan persentase Anda!
Baca juga: Cara Membuat Website Gratis dan Mudah untuk Pemula
5+ Cara Menurunkan Bounce Rate
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bounce rate yang tinggi bisa disebabkan oleh banyak hal. Oleh karena itu, Anda harus menerapkan solusi yang tepat untuk website.
Berikut adalah beberapa cara optimasi bounce rate website yang bisa Anda coba:
1. Tingkatkan Kecepatan Website
Salah satu faktor yang menyebabkan bounce rate tinggi adalah kecepatan loading website. Di jaman yang serba instan ini, orang-orang ingin melakukan semuanya dengan cepat dan mudah.
Jika website Anda tidak bisa memenuhi ekspektasi dari visitor dan memberikan apa yang mereka inginkan secara cepat, peluang visitor untuk keluar dari website pun semakin tinggi.
Bahkan, ada statistik yang menunjukan bahwa 53% dari pengguna internet akan menutup halaman website yang memiliki waktu loading lebih dari tiga detik loh!
Oleh karena itu, pastikan kecepatan website Anda telah teroptimasi dengan baik. Gunakan alat seperti PageSpeed Insights dari Google dan pastikan website Anda juga mobile responsive.
2. Tingkatkan Kualitas Konten
Kualitas konten juga merupakan salah satu faktor penting yang menentukan persentase bounce rate sebuah website. Konten yang fresh dan tepat akan selalu menghasilkan ROI terbaik.
Bahkan, HubSpot mengatakan website yang rajin mengupdate situsnya dengan content yang tepat akan menghasilkan lebih banyak leads dan juga conversion rate loh Golden friends!
Nah untuk, pastikan konten website Anda mempunyai kualitas yang tinggi dan dapat menarik minat visitor untuk tetap membuka website Anda dan membaca lebih jauh.
Anda bisa melakukan ini melalui berbagai cara. Mulai dari menambahkan visual yang menarik, membuat tulisan yang singkat dan mudah untuk dipahami, sampai memilih topik yang tepat.
3. Pilih Keyword yang Tepat
Pemilihan kata kunci (keyword) adalah salah satu hal terpenting dalam content marketing. Tidak hanya itu, keyword yang tepat juga bisa mengurangi persentase bounce rate Anda.
Saat pengguna internet mencari sebuah kata kunci di internet, mereka tentunya berharap untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka seperti yang diharapkan.
Jika website Anda tidak bisa memenuhi itu dan memberikan solusi yang tepat, pastinya persentase bounce Anda akan terus naik karena user tidak akan membuka website lebih lanjut.
Oleh karena itu, pilihlah keyword yang tepat untuk website Anda. Jika website tersebut bergerak dibidang advertising, pilih keyword yang relevan untuk di optimasi pada website.
Baca juga: 8+ SEO Tools untuk Optimasi Website & Riset Keyword
4. Gunakan Desain yang Layak
Desain dengan UX (user-experience) yang baik juga akan mengurangi persentase bounce rate Anda. Salah satu alasan user meninggalkan situs Anda adalah desain website yang buruk.
Banyak hal yang masuk dalam pembuatan desain terbaik. Mulai dari layout website, skema warna yang digunakan, sampai readability text, format konten, dan masih banyak lagi!
Nah, jika Anda mempunyai budget cukup, gunakan jasa graphics atau web designer untuk mendapatkan hasil desain yang maksimal.
Namun, jika Anda melakukan desain sendiri, gunakan template SEO-friendly yang ada pada kebanyakan platform CMS dan terapkan beberapa tips berikut:
- Pastikan text website mudah dipahami. Gunakan font dan warna yang bisa dengan mudah dibaca melalui layar handphone atau laptop.
- Gunakan subheading dan bullet points pada text untuk membuatnya lebih terstruktur.
- Masukkan visual dalam format gambar, chards, quotes yang menarik minat user.
- Pastikan website tidak memiliki terlalu banyak sub-pages dan konten.
5. Hindari Popup
Tentunya Anda sudah pernah mengunjungi website dengan iklan popup yang bermunculan bukan? Iklan popup memang salah satu cara untuk mendapatkan lebih banyak konversi.
Namun jika Anda menaruh terlalu banyak iklan popup di website Anda, potensi meningkatkan rasio bounce website tentunya akan lebih besar.
Jika tujuan utama dari website Anda adalah untuk membangun email list bisnis, popup adalah salah satu strategi terbaik yang terbukti cukup efektif.
Namun jika Anda ingin mendapatkan traffic yang berjangka panjang, hindari iklan popup yang bersifat spammy dan mengganggu user experience website itu sendiri
Nah untuk itu pastikan Anda tidak menaruh terlalu banyak iklan popup di website agar visitor tidak meninggalkan website Anda ya Golden friends!
6. Gunakan Fitur Open in a New Tab
Cara lain yang juga cukup mudah untuk mengurangi persentase bounce rate adalah melalui fitur Open Link in a New Tab yang dimiliki secara default oleh CMS WordPress.
Fitur ini memungkinkan user untuk membuka link external yang ada pada website Anda tanpa harus meninggalkan website itu sendiri. Link akan terbuka pada tab browser baru.
Artinya setiap kali pengguna membuka link external, website akan tetap terbuka pada tab sebelumnya di browser dan pengguna bisa dengan mudah kembali ke situs Anda.
Penutup
Untuk seorang online marketer, memahami bounce rate serta pengaruhnya pada strategi pemasaran digital Anda memang sangat penting.
Melalui bounce rate, Anda bisa mengukur berapa banyak visitor yang meninggalkan website tanpa melakukan goal konversi yang diinginkan.
Wah sangat berguna bukan Golden friends? Kami harap artikel ini membantu Anda memahami apa itu bounce rate dan juga cara optimasinya.
Jika Anda masih punya banyak pertanyaan tentang artikel ini maupun seputar strategi digital marketing lainnya, jangan lupa untuk tinggalkan pesan di kolom komentar, Golden friends!
Tidak hanya itu, selain menawarkan layanan dedicated server terbaik, Golden Fast Network juga menyediakan blog informatif tentang digital marketing dan all things IT lho.
Untuk itu, jangan lupa untuk ikuti terus blog GoldenFast Network ya!