Cara Benchmark Server dengan Apache Bench

3 min read

cara benchmark server dengan apache bench

Ketika memilih server atau VPS, biasanya Anda akan melihat dari spesifikasi resource yang tertulis, bukan? Anda tentunya ingin mencari yang paling sesuai nih dengan kebutuhan website supaya jangan sampai kurang atau malah boros.

Tapi, meski spesifikasi yang tertera kayaknya sesuai dengan kebutuhan Anda, belum tentu performanya sesuai harapan, lho. Padahal, performa server jelas bakal mempengaruhi performa website maupun aplikasi Anda.

Untungnya, ada kabar baik nih untuk Anda para pengguna web server Apache. Anda bisa cek server dengan cara benchmark menggunakan Apache Bench.

Nah, supaya Anda bisa lebih gampang, kami akan membagikan cara benchmark server dengan Apache Bench yang bisa Anda ikuti. Kalau begitu, simak hingga tuntas penjelasan berikut ini, ya!

Apa Itu Apache Bench?

Seperti yang sudah disinggung di awal nih, meski tampaknya server Anda memiliki spesifikasi yang oke, belum tentu performanya baik.

Nah, di sini lah Apache Bench ini berperan untuk membantu Anda melihat seberapa baik sih performa dari web server yang Anda gunakan.

Apache Bench atau sering disebut dengan ab merupakan salah satu tool dari Apache HTTP Server yang berfungsi untuk mengukur performa website server.

Lebih tepatnya, Apache Bench bisa Anda gunakan untuk mengecek kapabilitas web server dalam menerima banyak request HTTP dari klien dalam satu waktu. Mulai dari spesifikasinya sampai kecepatan dari I/O harddisk server Anda.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa menggunakan Apache Bench ini untuk melakukan stress testing. Yaitu memberikan tekanan yang semakin besar nih pada lingkungan server dengan cara mengatur request untuk tetap terbuka.

Dengan begitu, Anda jadi bisa mengetahui nih berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan oleh server untuk merespon request tersebut. Jika ternyata dari hasil menunjukkan butuh waktu yang cukup lama, artinya Anda harus upgrade server.

Nah, di Apache Bench sendiri, ada beberapa tools nih yang bisa Anda gunakan, seperti:

  • ab untuk melakukan benchmark pada web server.
  • htpasswd untuk menyimpan username dan password sebagai autentikasi dasar user HTTP.
  • htdigest untuk membuat dan update file password yang digunakan oleh autentikasi Apache HTTPD digest.
  • htdbm untuk memanipulasi format file DBM yang digunakan untuk menyimpan username dan password sebagai autentikasi dasar user HTTP.
  • fcgistarter untuk memulai program FastCGI.
  • Dan sebagainya. 

Cara Benchmark Server dengan Apache Bench

cara benchmark server dengan apache bench

Nah, setelah mengetahui tentang Apache Bench ini, mungkin Anda bertanya-tanya, gimana sih cara benchmark pake Apache Bench?

Sebetulnya, cara benchmark server dengan Apache Bench ini cukup mudah, kok. Anda hanya perlu menjalankan perintah singkat, baik secara langsung di server maupun local desktop.

Namun, sebaiknya sih ini dilakukan pada server yang berbeda dengan yang ingin Anda benchmark, ya. Supaya jangan sampai nanti malah mengganggu proses testing.

Nah, untuk melakukannya, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini, ya!

Baca juga: Cara Optimasi VPS yang Tepat Supaya Performa Makin Cepat

Langkah 1 – Install Apache Bench

Untuk melakukan benchmark menggunakan Apache Bench, tentu Anda harus meng-install apache2 utility package di server.

Nah, Anda bisa meng-install-nya pada server atau local desktop, ya. Anda bisa sesuaikan saja dengan keinginan ingin melakukan tes di local desktop atau server.

Namun, kalau Anda sudah melakukan instalasi sebelumnya, tahapan ini bisa diabaikan saja, ya. Yuk, ikuti cara berikut ini!

  1. Buka Terminal atau Shell pada perangkat Anda.
  2. Jalankan perintah berikut ini: apt-get install apache2-utils -y
  3. Jika instalasi sudah selesai, verifikasi Apache Bench dengan menjalankan perintah: ab -V

Langkah 2 – Benchmark Server dengan Apache Bench

Setelah Apache Bench ter-install pada server maupun local desktop yang Anda gunakan, sekarang Anda bisa berlanjut ke cara benchmark server nih.

Untuk melakukan benchmark, caranya cukup mudah, kok. Anda hanya perlu menjalankan perintah berikut ini pada Shell atau Terminal.

~$ ab -n 1000 -c 1000 http://abcdefg.com/  

Jangan lupa untuk mengganti URL yang ada dengan URL website Anda, ya. Nah, jika Anda lihat dalam perintah tersebut ada parameter -n dan -c.

Kedua parameter ini menunjukkan berapa banyak permintaan konten yang akan diterima oleh web server (-n) dan banyaknya koneksi (pengunjung) yang datang secara bersamaan (-c).

Selain -n dan -c, ada parameter lain yang juga bisa Anda gunakan nih, seperti:

  • -t untuk menunjukkan jumlah detik maksimum yang dihabiskan untuk melakukan benchmark.
  • -r untuk menunjukkan supaya jangan keluar dari socket receive errors.
  • -k untuk melakukan beberapa request dalam satu sesi HTTP.
  • -A untuk menggunakan kredensial autentikasi untuk menguji web server target (autentikasi HTTP dasar).

Nah, setelah perintah tersebut dijalankan, nantinya akan muncul hasil seperti berikut ini. hasil benchmark server dengan apache bench 

Kalau Anda perhatikan hasil di atas, ada banyak komponen nih yang muncul. Seperti Time taken for tests, Requests per second dan sebagainya.

Namun, yang harus Anda perhatikan dari hasil tersebut banyak Time per request dan HTML transferred. Yang mana, dari hasil terlihat bahwa server mampu melayani sebanyak 331.42 request per detik untuk 227000 bytes HTML transferred dari website tersebut.

Yuk, Rutin Cek Performa Supaya Server Tetap Optimal!

Memilih server dengan spesifikasi yang terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan memang penting.

Namun, ini tidak menjamin bahwa performa servernya sudah sesuai dengan harapan kita, lho.

Terkadang, meski spesifikasi server tampaknya sudah sesuai dengan kebutuhan website maupun aplikasi, pada prakteknya seringkali tidak sesuai nih.

Inilah mengapa penting untuk Anda mengecek performa server dengan cara benchmark menggunakan Apache Bench.

Dengan melakukan benchmark, Anda jadi tahu nih performa sesungguhnya dari server Anda. Apakah betul-betul bisa menampung request dalam jumlah banyak secara bersamaan?

Jika ternyata hasilnya tidak sesuai harapan, sudah pasti solusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan meng-upgrade web server.

Tidak hanya itu, kualitas server dari segi keamanan dan downtime pun penting nih untuk Anda perhatikan. Supaya jangan sampai ini mengganggu website maupun aplikasi yang sedang Anda jalankan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir jika menggunakan server dariGoldenfast.net karena sudah pasti terjamin kualitas dan keamanannya.

Mau Server Kualitas Oke

Nah, semoga pembahasan kami kali ini bisa membantu Anda untuk memilih server dengan performa yang terbaik, ya. Jika ada pertanyaan atau ingin berdiskusi, jangan ragu buat drop lewat kolom komentar di bawah ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *