Cara Mengatasi Website Overload dan Penyebabnya

3 min read

Cara Mengatasi Website Overload

Sudah pernah mengalami website tidak bisa diakses karena overload sehingga membuat pengunjung hilang.

Disamping pengunjung turun, omzet bisnis bisa anjlok karena website overload, bagaimana perasaan Anda?

Website overload menjadi masalah klasik bagi pemilik website yang menggunakan layanan hosting seiring dengan berjalannya waktu.

GoldenFriends tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara mengatasi website overload yang bisa Anda lakukan.

Hal yang paling mudah dengan melakukan upgrade paket hosting, tetapi itu menjadi pilihan terakhir yang kita pilih.

 Ada beberapa penyebab website overload yang masih dilakukan banyak orang sampai saat ini.

Yuk langsung saja kita bahas mengenai website overload secara lengkap!

Cara Cek Website Overload

Sebelum lanjut mengenai penyebab website overload, ada baiknya kamu mengecek dulu kira-kira resource server aman atau tidak.

Cara mudahnya Anda bisa langsung Login ke akun cPanel hosting, kemudian cari menu Metrics > Resource Usage atau langsung lihat pada menu Statistics pada sidebar akun.

Statistic cPanel

Jika grafiknya sudah hampir full, Anda perlu waspada karena bisa saja website menjadi down tidak bisa diakses.

Baca juga: 10 Manfaat Website untuk Bisnis Bisa Tambah Sukses!

Penyebab Website Overload

Penyebab website overload dibagi menjadi dalam 3 kategori utama, yaitu CPU, RAM dan Database.

Langsung saja kita bahas lengkapnya berikut ini.

1. Overload CPU Usage

Penyebab utamanya CPU kelebihan beban karena banyak program yang berjalan, biasanya website menjadi lambat bahkan down.

Beberapa hal yang menjadi penyebab website overload CPU usage:

  • Traffic website yang besar
  • Terlalu banyak plugin terinstall
  • Install script yang banyak menghabiskan resource CPU
  • Error/bug pada website
  • Looping yang tidak henti
  • Script error pada website
  • Cronjob terlalu banyak
  • Hosting diretas
  • Terinfeksi malware

2. Overload RAM/Memory Usage

RAM pada setiap hosting memiliki batasan sesuai dengan paket yang dibeli.

Dengan banyaknya proses yang berjalan RAM akan membuat RAM penuh sehingga proses menjadi lambat.

Beberapa penyebab RAM overload seperti:

  • Pemrosesan data yang terlalu lama
  • Terlalu banyak plugin yang diinstall
  • Script yang selalu aktif
  • Cronjob berlebihan
  • Malware atau virus
  • Traffic terlalu besar

3. Overload MySQL Usage

Database website menjadi penyebab website overload yang masih sering kita temui.

Ada beberapa hal yang menyebabkan overload pada MySQL.

  • Penggunaan query yang berlebih
  • Banyak data yang besar sehingga butuh proses lama
  • Tidak ada plugin caching
  • Banyak database tidak penting
  • Traffic tinggi

Dari ketiga penyebab tersebut jika kita cek semuanya memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.

Berikut langsung saja kita bahas mengenai cara mengatasi website overload dengan mudah dan cepat.

Cara Mengatasi Website Overload

Anda tidak perlu khawatir dan cemas, website overload tidak semuanya harus upgrade paket yang lebih tinggi.

Tetapi jika Anda sudah menerapkan cara mengatasi website website overload berikut tetapi tidak ada hasilnya, maka mau tidak mau harus upgrade server.

Yuk langsung saja cara mengatasi website overload dengan cepat:

1. Install plugin seperlunya

plugin wordpress

Secara fungsi, plugin bisa menambahkan fitur baru pada WordPress. Tetapi dibalik itu plugin akan menambah beban pada resource server.

Semakin banyak plugin yang terinstall maka akan semakin memberatkan kinerja server.

Untuk itu hindari install plugin WordPress terlalu banyak, sesuaikan dengan kebutuhan dan jangan pernah install plugin dengan fungsi sama.

2. Compress file saat upload

Semakin besar ukuran file maka akan semakin memberatkan RAM, Database dan CPU.

Untuk itu selalu lakukan compress file agar ukuran menjadi lebih kecil sehingga load bisa lebih ringan.

Contoh compress semua gambar menjadi .WebP agar ukuran lebih kecil tetapi kualitas tetap sama.

3. Gunakan plugin dari developer terbaik

Ada banyak sekali plugin yang ada di WordPress, tetapi tahukah mana plugin yang berkualitas mana yang tidak.

Sebelum install plugin, cek dulu siapa pembuat dari plugin tersebut.

Cara memilih plugin yang bagus bisa dilihat dari Active Install, Review, Update, Rating dan Support.

Nah jika semuanya sudah bagus, langsung saja install.

4. Install plugin cache

W3 Total Cache

Cache berfungsi untuk menyimpan data sementara, sehingga saat diakses tidak perlu lagi request dari awal.

Dengan cara install plugin cache, kinerja server akan lebih ringan sehingga tidak membebani resource server.

5. Minify file HTML, CSS dan JavaScript

Website dibangun dari file HTML, CSS, JS dan lainnya. Jika file-file tersebut jumlahnya ada banyak, bisa jadi penyebab overload.

Minify coding adalah tindakan untuk menghapus karakter-karakter yang tidak perlu ada pada setiap script.

Saat Anda melihat hasil minify, biasanya file menjadi satu baris panjang tanpa ada spasi dan enter.

Jika dibutuhkan, file hasil minify tersebut bisa Anda kembalikan seperti semula sehingga tidak akan merepotkan saat melakukan editing website.

6. Optimized database

Setiap konten dari website semuanya disimpan dalam database, jadi saat dibutuhkan server akan mencari file tersebut pada database.

Semakin lama, database semakin besar sehingga beban server menjadi lebih besar.

Untuk itu dengan melakukan optimized database, database yang tidak terpakai akan dibersihkan.

Plugin optimasi database yang bisa Anda gunakan salah satunya WP Optimized.

7. Aktifkan GZIP Compression

GZIP Compression merupakan fitur kompresi otomatis yang ada pada server website.

Saat website diakses oleh pengguna, browser akan melakukan cek apakah sudah.

Bagian yang dicek terletak pada header “content-encoding:gzip”, jika terdeteksi maka konten yang sudah terkompres yang akan tampil.

Namun jika GZIP tidak terdeteksi, maka file ukuran asli yang akan ditampilkan.

Fitur ini biasanya harus diaktifkan terlebih dahulu, karena secara default nonaktif.

8. Gunakan CDN

CDN (Content Delivery Network) merupakan caching pada setiap file website.

Saat diakses, user akan diberikan file yang diminta dengan lokasi paling dekat dengan server.

Jadi beban server bisa lebih ringan dan akses file website menjadi lebih cepat.

Contoh CDN yang banyak digunakan saat ini salah satunya CloudFlare.

9. Cek script website

Lakukan cek script pada website, bisa lewat Error Log atau dengan cara manual.

Pastikan tidak ada error pada script website yang bisa menyebabkan overload pada server website.

10. Upgrade paket hosting

paket hosting

Upgrade layanan menjadi opsi terakhir yang kami berikan setelah semua cara diatas sudah Anda terapkan dan tidak ada hasil.

Berarti memang sudah waktunya Anda upgrade ke layanan yang lebih tinggi.

Jika Anda menggunakan VPS bisa upgrade ke Dedicated Server.

Bagaimana dengan semua tutorial diatas apakah resource server Anda kembali normal?

Server Hosting Uptime Server Terbaik

Server Hosting dengan Tier 3 Terbaik

Selain website overload, uptime server menjadi hal penting yang perlu Anda perhatikan saat memilih layanan server.

Semakin tinggi uptime server menandakan server tersebut semakin bagus.

Resource server sudah aman tidak overload tetapi server bermasalah, sama saja website tidak bisa diakses.

 

Untuk itu kami memiliki rekomendasi penyedia layanan hosting dan server terbaik dari Golden Fast Network.

Semua server sudah masuk dalam kategori tier 3 dengan hardware kelas enterprise sehingga dijamin aman.

Untuk harganya sesuai dengan kualitas dan pelayanan yang akan Anda dapatkan.

Yuk coba sekarang dan nikmati server dengan kualitas dunia.

Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *