Amera P. Safira With a newfound love of the IT world, Amera likes to turn complex topics into easy-to-read and comprehensive articles. In her spare times, Amera enjoys playing video games and reading every book she can find.

DNS: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja & Macamnya Terlengkap

4 min read

DNS Server

Singkatnya, domain name system atau DNS server adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan alamat domain menjadi IP address yang lebih dipahami oleh komputer.

Tanpa DNS, pengunjung website harus memasukkan serangkaian nomor IP address secara lengkap ketika ingin mengunjungi sebuah website. 

Oleh karena itu, DNS server adalah salah satu hal yang perlu Anda pahami jika Anda adalah seorang web master. 

Nah, jika Anda ingin memahami DNS server lebih lanjut, artikel kali ini akan membahas semua hal yang perlu Anda ketahui tentangnya, mulai dari pengertian, fungsi, dan cara kerjanya!

Mari langsung saja kita mulai!

Apa Itu DNS Server?

DNS

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, DNS server adalah server yang menghubungkan URL (uniform resource locator) dengan IP Address (internet protocol address).

Sebelum domain name dan DNS server hadir di internet, Anda perlu memasukkan IP address sebuah website saat Anda ingin mengaksesnya. 

Hal ini tentu melibatkan proses yang lebih rumit. Anda harus menghafal rangkaian nomor IP address yang ingin Anda kunjungi dan memasukkannya secara manual.

DNS server membantu Anda memecahkan permasalahan ini. Anda hanya perlu mengingat alamat domain dan URL dari website yang ingin Anda kunjungi.

Selanjutnya, DNS akan menerjemahkan URL tersebut menjadi rangkaian nomor IP yang dipahami oleh komputer dan browser.

Contohnya, saat Anda ingin mengakses Facebook, Anda tidak perlu memasukkan http://69.63.176.13/ ke dalam address bar browser Anda. 

Karena adanya DNS, Anda hanya perlu memasukan Facebook.com dan platform sosial itu akan secara otomatis terbuka. Wah, sangat memudahkan pengguna internet ya Golden friends!

Baca Juga: Spam: Pengertian, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Fungsi DNS 

Nah setelah mengetahui pengertian apa itu DNS server, pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya fungsi dari DNS server sendiri?

Sejatinya, DNS server adalah sebuah database server yang berfungsi untuk menyimpan alamat-alamat IP yang digunakan oleh host-name. 

Namun, ada juga fungsi lain dari DNS yang perlu Anda ketahui seperti:

  1. Mencari alamat host untuk memenuhi request dari klien.
  2. Meminta informasi IP address sebuah website berdasarkan dengan alamat domain
  3. Mendapatkan informasi URL sebuah website berdasarkan oleh IP address digunakan oleh klien.
  4. Menentukan server yang paling tepat untuk pengiriman email.
  5. Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu website.
  6. Menerjemahkan hostname ke IP address dan sebaliknya.
  7. Mencari data yang sesuai pada database server untuk ditampilkan pada browser klien.

Sebenarnya, semua fungsi ini bekerja secara otomatis saat Anda sedang mengakses sebuah website di internet. Namun, untuk memahami DNS lebih lanjut, berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja DNS server.

Baca Juga: Mengenal Proxy Server, Tipe, dan Manfaatnya

Cara Kerja DNS

DNS server bekerja dalam banyak tahapan. Mulai dari proses meminta informasi atau yang biasa disebut dengan DNS query sampai proses menampilkan konten website melalui authoritative nameserver.

Berikut adalah urutan dan penjelasan lengkap setiap tahapan cara kerja DNS!

1. DNS Query

Proses pertama yang terjadi ketika Anda mengetikkan URL alamat domain website pada sebuah browser adalah DNS Query.

Saat Anda memasukkan URL pada sebuah browser, DNS server secara otomatis akan mencari informasi IP address URL tersebut  pada file hosts server.

Jika informasi tidak ditemukan, server akan mencari rekam informasi yang pernah tercatat di sistem server (cache).

DNS query sendiri memiliki tiga jenis yang berbeda: recursive query, iterative query, dan non-recursive query.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis DNS query yang ada:

  • Non-recursive query  — pencarian informasi DNS paling cepat, saat user memasukan hostname, server berhasil mencari dan mendapatkan informasi tentang IP address yang tersimpan dalam sistem cache.
  • Recursive query — recursive query berperan untuk menyediakan setiap informasi relevan yang diminta oleh klien melalui pencarian root server dan authoritative name server.
  • Iterative query — saat user memasukan hostname pada browser, DNS resolver akan mencari informasi di root server dan authoritative name server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone.

2. DNS Recursive Resolver 

DNS recursive resolver adalah proses pertama pencarian informasi IP address. Jika informasi yang relevan tidak ditemukan pada cache server, sistem akan mencari informasi pada cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

3. Root Name Server 

Jika informasi yang diminta oleh klien tidak bisa ditemukan di ISP, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan pada root name server, database yang menjawab pertanyaan-pertanyaan soal nama domain dan IP address.

Root name server sendiri tidak memiliki semua informasi hostname dan IP address. Server ini meneruskan permintaan informasi ke pihak ketiga yang mempunyai informasi tersebut.

Sampai sekarang, ada 13 root server yang ada di seluruh dunia. Root server ini diurutkan secara alfabetis dan dikelola organisasi besar seperti Internet System Consortium, dan ICANN.

4. TLD Name Server

Melalui root name server, sistem akan menggunakan top-level domain untuk menemukan jenis informasi yang dicari. 

Contohnya jika TLD menggunakan ekstensi domain .id, berarti server yang digunakan pasti adalah server Indonesia. Begitu pula dengan .au yang pastinya ada di server Australia.

Dengan begini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang  memiliki informasi dan data yang dicari.

5. Authoritative Name 

Setelah berhasil menemukan server tempat hostname disimpan, Authoritative server memiliki semua informasi lengkap tentang website yang dituju.

Saat semua informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, browser pun akan  menampilkan website atau halaman yang klien minta pada awal pencarian.

Biasanya, proses pencarian konten melalui DNS server ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. 

Tapi, beberapa informasi juga disimpan dalam bentuk cache pada DNS server agar proses query bisa berjalan dengan lebih cepat.

Macam-Macam DNS

Dalam sistem DNS server, informasi yang disimpan dan diberikan disebut dengan DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai

  • Address record atau yang sering juga disebut A Record adalah informasi yang menyimpan informasi soal hostname
  • AAA Record menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
  • MX Record digunakan untuk merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email pada suatu domain.
  • CName Record digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain pada sebuah alamat IP.
  • NS Record merujuk subdomain pada authoritative name server, digunakan jika DNS server subdomain Anda berbeda dengan main domain.
  • PTR Record memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi IP address dan menampilkan hostname.
  • CERT Record digunakan untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
  • SRV Record berfungsi untuk menyimpan informasi terkait lokasi permintaan klien seperti priority, name, weight, port, points, dan TLL.
  • TXT Record digunakan untuk menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh komputer.
  • SOA Record adalah bagian yang muncul pada dokumen DNS zone. SOA record juga merujuk pada authoritative name server serta informasi lengkap sebuah domain.

DNS Server Isn’t Responding

Salah satu masalah DNS yang sering muncul adalah “DNS Server Isn’t Responding”.

Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti jaringan internet bermasalah, DNS server bermasalah, network adapter bermasalah dan sebagainnya.

Cara mengatasinya sangat mudah, Anda bisa mencoba beberapa hal berikut ini:

  • Restart modem atau router yang sedang Anda gunakan.
  • Lakukan diagnosa otomatis pada “Network Adapter” yang ada pada laptop atau komputer yang digunakan. Biasanya letaknya berada pada pojokan bawah dekat dengan jam.
  • Lakukan konfigurasi ulang pada seting TCP/IP, ganti IP Address dengan otomatis atau tulis manual.
  • Lakukan flushdns lewat CMD, caranya masuk sebagai administrator kemudian ketik ipconfig/flushdns.

Jika semua cara diatas masih belum berhasil, Anda bisa langsung kontak ke provider server yang Anda gunakan.

Server Terbaik Untuk Website

Nah, itu tadi pengertian lengkap tentang DNS server. Intinya, DNS server adalah sistem yang memudahkan Anda untuk mengakses website di internet.

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang optimasi server, cyber security, dan website development, yuk kunjungi terus blog GoldenFast Network dan tambah wawasan Anda.

Saya Mau Dedicated Server Terbaik

Dan bagi Anda yang sedang membutuhkan server untuk keperluan website atau bisnis Anda, GoldenFast Network menawarkan dedicated server terbaik dibekali dengan hardware kelas enterprise, 24/7 customer service, dan USP backup.

Selamat mencoba!

Amera P. Safira With a newfound love of the IT world, Amera likes to turn complex topics into easy-to-read and comprehensive articles. In her spare times, Amera enjoys playing video games and reading every book she can find.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *