Dalam perkembangannya, Internet Protocol Address atau IP address dibagi menjadi berbagai versi. Dua versi terbaru yang banyak digunakan saat ini adalah IPv4 dan IPv6.
Internet Protocol versi 6 atau IPv6 adalah revisi alamat IP terbaru yang dikembangkan oleh Engineering Task Force (IETF) sebagai penerus IPv4.
IPv6 menyediakan address pool atau kumpulan alamat IP yang jauh lebih besar sehingga lebih banyak perangkat dan pengguna dapat terhubung ke Internet.
Nah jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu IPv6, Anda ada di tempat yang tepat! Di artikel ini kami akan membahas semua yang perlu Anda ketahui tentangnya.
Mulai dari pengertian, manfaat, dan contoh dari IPv6 itu sendiri. Yuk langsung saja kita mulai!
Daftar isi :
Apa Itu IPv6?
Singkatnya, IPv6 adalah versi internet protocol terbaru yang berfungsi untuk mengidentifikasi semua perangkat berbeda yang ada di internet.
Setiap perangkat dibedakan melalui alamat IP unik yang memungkinkan perangkat tersebut untuk bisa berkomunikasi dan mengakses internet.
Pada dasarnya, cara kerja IPv6 sama seperti memberikan sebuah alamat jalan dan kode pos pada sebuah lokasi agar bisa dikunjungi orang lain.
IPv6 sendiri adalah protokol lapisan jaringan yang melakukan komunikasi data melalui transfer data antara dua node dalam sebuah jaringan (packet switching).
Sebenarnya, IPv6 bertujuan untuk menggantikan internet protocol versi 4 yang dulunya dianggap sebagai tulang punggung dari internet modern.
Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, IPv4 memang tidak lagi cukup untuk mendukung semua perangkat yang ada di internet.
Pasalnya, IPv4 memang masih menggunakan sistem alamat IP 32-bit yang hanya mendukung sekitar 4,3 miliar alamat unik sampai sekarang.
Nah dengan sistem IP address 128-bitnya, saat ini IPv6 adalah solusi terbaik untuk memenuhi banyaknya tuntutan perangkat Internet of Things.
Standar kerja protokol IPv6 ditetapkan IETF pada tahun 1998. Sistem 128-bit ini bisa mendukung sekitar 340 triliun triliun alamat IP unik lho Golden friends!
Alih-alih IPv4 yang terdiri dari empat set angka satu hingga tiga digit, IPv6 menggunakan delapan set empat digit heksadesimal yang dipisahkan oleh titik dua.
Menurut laporan statistik Google, sampai tahun 2021 ini penggunaan jaringan IPv6 untuk mengakses Google sudah mencapai sekitar 35% di internet.
IPv6 juga sering disebut sebagai “The Next Generation of Internet” karena kemampuan dan pertumbuhannya yang berskala besar.
Bahkan pada tahun 2004, Jepang dan Korea melakukan penyebaran jaringan publik IPv6 pertama kali lho Golden friends!
Perbedaan IP4 and IPv6
Pada dasarnya, kedua protokol mempunyai arsitektur yang sama. Sebagian besar protokol transfer dan aplikasi yang berfungsi di IPv4 juga akan berfungsi pada IPv6.
Terlebih lagi, dengan kemajuan teknologi jaringan seperti Network Address Translation (NAT) memang sangat mengurangi kebutuhan alamat IP baru.
Namun, banyak yang berspekulasi bahwa alamat IPv4 akan segera habis dan banyak pengguna yang akan berpindah ke jaringan IPv6.
Selain itu, saat alamat IPv4 mulai habis tentunya akan ada biaya tambahan yang akan meningkat seiring waktu untuk menggunakan jaringan tersebut.
Nah untuk membantu Anda membedakan kedua protokol jaringan ini, berikut adalah beberapa poin penting yang harus diketahui.
IPv4 | IPv6 |
Sistem alamat IP 32-bit | Sistem alamat IP 128-bit |
Alamat IPv4 ditulis dalam desimal | Alamat IPv6 ditulis dalam heksadesimal |
Mendukung konfigurasi alamat manual dan melalui DHCP | Mendukung konfigurasi alamat otomatis (Auto) dan penomoran ulang (renumbering) |
IPv4 memiliki header 20-60 byte | IPv6 memiliki header 40 byte |
Dalam IPv4 tidak tersedia identifikasi aliran paket | Identifikasi aliran paket pada IPv6 menggunakan field label pada header |
Manfaat IPv6
Pada perkembangannya, Engineering Task Force memang memasukan banyak upgrade pada IPv6 seperti peningkatan kinerja jaringan dan juga efisiensinya.
IPv6 juga bisa meningkatkan keamanan dan memungkinkan pengurangan ukuran tabel perutean dengan membuatnya lebih tertata dan hierarkis.
Selain itu, ada banyak juga manfaat dan kelebihan lain dari IPv6 lho Golden friends! Beberapa diantaranya adalah:
- Hemat bandwidth — berkat fitur multicast, IPv6 umumnya memang lebih hemat dalam penggunaan bandwidth.
- Transfer data cepat — tanpa penggunaan NAT, IPv6 mampu mentransfer data antar perangkat dengan lebih cepat.
- Efektif — IPv6 memiliki routing table dengan jumlah yang lebih sedikit dibanding dengan versi 4, membuat proses routing lebih tersusun.
- Lebih aman — jaringan IPv6 juga mempunyai fitur enkripsi yang tentunya membuat proses transfer data menjadi lebih aman.
- Konfigurasi yang mudah — IPv6 juga melakukan konfigurasi IP address secara otomatis melalui SLAAC sehingga pengaturan jauh lebih praktis dan mudah.
Contoh Penerapan
Menurut Internet Society, beberapa situs web terpopuler di dunia seperti Google, Facebook, YouTube, dan Yahoo sudah mengaktifkan jaringan IPv6 lho!
Website-website top ini mengaktifkan IPv6 secara permanen karena mereka memahami bahwa konten mereka harus dapat dijangkau oleh semua orang di internet.
Facebook contohnya. Saat ini, Anda bisa mengakses platform sosial media populer ini melalui IPv4 (69.63. 176.13) maupun IPv6 (2a03:2880:f10c:83:face:b00c:0:25de).
Namun tentunya, Anda hanya bisa mengakses jaringan IPv6 melalui ISP (internet service provider) yang sudah mendukungnya ya!
Penutup
Nah itu tadi penjelasan tentang internet protocol versi 6 (IPv6), Golden friends! IPv6 memang salah satu protokol jaringan internet yang bermanfaat.
Namun, sebelum Anda mengimplementasikan jaringan IPv6, ada baiknya untuk memastikan peralatan, perangkat lunak, dan staf Anda sudah siap.
Kabar baiknya, semua layanan server di GoldenFast Network menyediakan jaringan IPv6 lho.
Tidak hanya itu, semua layanan GFN hadir dengan fasilitas 24/4 monitoring, 24/7 customer service, serta banyak fitur dan fasilitas terbaik lainnya.
Semoga artikel ini bermanfaat! Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut tentang IPv6, jangan ragu untuk tinggalkan komentar di kolom bawah Golden friends!