Mengenal Master Service Agreement (MSA) pada Server

3 min read

Dalam dunia server, perjanjian kontrak memainkan peran penting dalam mengatur hubungan antara penyedia layanan server dan pelanggan. 

Saat ini, dengan kompleksitas layanan server semakin meningkat, penting untuk untuk memastikan bahwa kedua belah pihak saling memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing. 

Pada layanan server, ada perjanjian bernama MSA (Master Service Agreement), lalu apa sebenarnya MSA itu?

Mari kita bahas MSA lebih mendalam beserta contohnya dibawah ini.

Apa Itu Master Service Agreement

MSA adalah perjanjian kontrak yang menyepakati ketentuan yang mengikat antara penyedia layanan dan pelanggan server. 

Tujuan utama dari MSA untuk menciptakan hubungan bisnis yang berlandaskan hukum yang kuat dan berkelanjutan. 

Dalam MSA, kedua belah pihak membahas dan menyetujui berbagai lingkup perjanjian yang akan mengatur bagaimana layanan akan diberikan, pembayaran akan dilakukan, dan masalah hukum dan keamanan.

Lingkup dan Ketentuan Umum dalam MSA

Lingkup dan cakupan dari MSA dapat bervariasi tergantung pada jenis layanan yang diberikan dan kompleksitas hubungan bisnis. 

Contohnya di layanan Golden Fast Network dengan dibawah PT Jejaring Cepat Indonesia memiliki MSA dengan lingkup dan cakupan seperti dibawah ini:

  1. Standar Layanan

PT Jejaring Cepat Indonesia berkewajiban menjaga kondisi server secara maksimal agar server dapat beroperasi dengan baik.

  1. Uptime Jaringan

PT Jejaring Cepat Indonesia menjamin 98,8% uptime jaringan, kecuali pada kejadian di luar kendali perusahaan (Force Majeure) dan kerusakan hardware/sistem operasi/perangkat lunak yang digunakan pelanggan.

  1. Garansi Downtime Jaringan

Jika downtime melebihi 1,2% (8.64 jam/bulan), PT Jejaring Cepat Indonesia akan mengembalikan biaya sesuai dengan jumlah downtime, dengan ketentuan tertentu.

  1. Garansi & Penggantian Hardware

PT Jejaring Cepat Indonesia menyediakan hardware untuk pelanggan Dedicated Server, sedangkan untuk Colocation Server, tanggung jawab hardware menjadi kewajiban pelanggan.

  1. Monitoring

PT Jejaring Cepat Indonesia secara berkala memonitor konektivitas jaringan server pelanggan dan memberikan layanan bantuan standar.

  1. Layanan Tambahan

PT Jejaring Cepat Indonesia menyediakan layanan tambahan untuk mengelola server dengan biaya yang telah disepakati, kecuali website/konten yang melanggar hukum.

  1. Layanan Backup

PT Jejaring Cepat Indonesia menyediakan layanan backup sesuai permintaan pelanggan dengan biaya yang disepakati. Perusahaan tidak bertanggung jawab atas kehilangan data pelanggan.

  1. IP Address

PT Jejaring Cepat Indonesia mengatur alokasi IP yang disewakan oleh pelanggan dan dapat mengubahnya sesuai kebutuhan.

  1. Force Majeure

PT Jejaring Cepat Indonesia tidak bertanggung jawab atas gangguan layanan yang disebabkan oleh kejadian di luar kendali perusahaan.

  1. Batasan Tanggung Jawab

PT Jejaring Cepat Indonesia tidak bertanggung jawab atas kehilangan data, kerugian, atau kerusakan lain yang disebabkan oleh penggunaan layanan.

  1. Sistem Operasi

PT Jejaring Cepat Indonesia tidak bertanggung jawab atas masalah yang terjadi pada sistem operasi server pelanggan.

  1. Control Panel

 Control panel disediakan oleh pihak ketiga, dan PT Jejaring Cepat Indonesia tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kerugian yang timbul dari penggunaannya.

  1. Pemutusan Kontrak

PT Jejaring Cepat Indonesia berhak memutus kontrak jika isi server pelanggan melanggar ketentuan yang ditetapkan.

  1. Pemberhentian Layanan

Pelanggan dapat meminta pemberhentian layanan dengan memberikan pemberitahuan tertulis sebelum kontrak berakhir.

  1. Penangguhan Layanan

PT Jejaring Cepat Indonesia dapat menangguhkan layanan jika terjadi keterlambatan pembayaran atau ada permintaan khusus dari pihak berwenang.

  1. Pemutusan Kontrak Kerjasama

Pelanggan yang menghentikan langganan sebelum masa kontrak berakhir wajib menyelesaikan sisa pembayaran.

  1. Terminasi

PT Jejaring Cepat Indonesia berhak menghentikan layanan jika pelanggan melanggar aturan kontrak.

  1. Layanan Bantuan

PT Jejaring Cepat Indonesia menyediakan dukungan teknis 24 jam dengan prosedur tertentu.

  1. Ketentuan Hukum

Kontrak harus tunduk pada hukum Indonesia dan internasional, dengan keduanya berjanji menjaga kerahasiaan informasi.

  1. Pelanggan yang Tidak Membayar

Pelanggan yang terlambat membayar dapat kehilangan akses ke layanan sampai pembayaran diselesaikan.

  1. Kerjasama Profesionalitas

Kedua belah pihak berkomitmen menjaga profesionalitas dan komunikasi yang baik.

  1. Sewa Gudang

Pelanggan setuju bahwa gudang milik PT Jejaring Cepat Indonesia tidak dapat digunakan untuk menyimpan perangkat lebih dari satu bulan setelah kontrak berakhir.

  1. Refund

PT Jejaring Cepat Indonesia tidak mengabulkan permohonan refund.

  1. Perjanjian Tambahan

Kedua belah pihak setuju untuk memberikan perjanjian tambahan jika diperlukan.

  1. Denda Lisensi

Pelanggan wajib melunasi tagihan lisensi sebelum jatuh tempo; keterlambatan membayar dapat dikenai denda.

Semua syarat dan ketentuan di atas berlaku setelah pelanggan dan PT Jejaring Cepat Indonesia menandatangani kontrak di atas materai dan tunduk pada hukum yang berlaku.

Untuk lebih lengkapnya bisa cek di MSA Golden Fast Network.

Perbandingan antara MSA dan SLA

MSA (Master Service Agreement) adalah perjanjian kontrak yang mengatur hubungan bisnis secara keseluruhan antara penyedia layanan dan pelanggan seperti hak, kewajiban, dan ketentuan umum yang akan mengatur hubungan keduanya.

Sedangkan, SLA (Service Level Agreement) adalah perjanjian yang berfokus pada tingkat layanan yang diberikan oleh penyedia layanan kepada pelanggan. 

  • Fokus dan Tujuan Perjanjian

MSA dan SLA memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. MSA dibuat untuk mengatur hubungan bisnis secara keseluruhan antara penyedia layanan dan pelanggan, sementara SLA berfokus pada tingkat layanan yang akan diberikan oleh penyedia layanan kepada pelanggan.

  • Cakupan dan Detail

MSA memiliki cakupan yang lebih luas dan mencakup berbagai aspek hubungan bisnis, sedangkan SLA lebih spesifik dan terkait dengan parameter kinerja layanan. 

SLA menyediakan penjelasan rinci tentang tingkat layanan yang diharapkan, termasuk metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja penyedia layanan.

  • Hubungan antara MSA dan SLA

MSA menjadi perjanjian utama yang mengatur hubungan keseluruhan antara penyedia layanan dan pelanggan. 

SLA berfungsi untuk memperinci parameter kinerja yang telah disepakati dalam konteks MSA.

Misalnya, MSA dapat mencakup ketentuan pembayaran umum, sedangkan SLA akan menentukan waktu respons yang diharapkan dan tingkat ketersediaan layanan yang harus dipatuhi oleh penyedia layanan.

Apakah MSA hanya menguntungkan penyedia layanan saja?

Salah, MSA dirancang untuk saling menguntungkan kedua belah pihak. 

MSA dibuat secara jelas dan adil bagi kedua belah pihak, isinya mengatur hak, kewajiban, dan harapan mereka secara menyeluruh.

MSA memiliki peran penting dalam mengatur hubungan bisnis antara penyedia layanan dan pelanggan. 

Dalam MSA, kedua belah pihak dapat menetapkan hak, kewajiban, dan ketentuan umum yang akan mengatur hubungan mereka secara keseluruhan.

Sebelum melakukan pembelian, pastikan Anda sudah membaca MSA sampai selesai agar tahu isi dari perjanjian-perjanjian yang sudah disepakati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *